Profil Desa Pagongan

Ketahui informasi secara rinci Desa Pagongan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pagongan

Tentang Kami

Profil Desa Pagongan, Dukuhturi, Tegal, pusat industri shuttlecock nasional yang dinamis. Terletak di lokasi strategis, desa ini menopang ekonomi lokal melalui UMKM yang berkembang pesat, didukung oleh pemerintahan desa yang aktif dan potensi sosial buday

  • Episentrum Industri Shuttlecock

    Desa Pagongan dikenal luas sebagai salah satu sentra utama produksi shuttlecock (kok) berkualitas di Indonesia, dengan puluhan unit usaha dari skala rumahan hingga menengah

  • Lokasi Gerbang Ekonomi

    Berada di jalur utama yang menghubungkan pusat kota Tegal dengan wilayah selatan, menjadikan Pagongan sebagai area yang strategis untuk perdagangan, jasa, dan aktivitas ekonomi lainnya

  • Masyarakat Urban yang Produktif

    Dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan mayoritas mata pencaharian di sektor industri pengolahan dan perdagangan, Pagongan mencerminkan karakter desa urban yang aktif dan produktif

XM Broker

Terletak di jalur strategis Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Desa Pagongan bukan sekadar pemukiman padat penduduk. Desa ini merupakan episentrum industri shuttlecock nasional, sebuah kekuatan ekonomi lokal yang gaungnya telah menjangkau berbagai penjuru negeri. Dengan lokasi yang vital dan semangat kewirausahaan warganya, Pagongan menjelma menjadi sebuah desa urban yang dinamis, memadukan tradisi industri kerajinan dengan geliat ekonomi modern yang tak pernah berhenti berdenyut.

Profil Geografis dan Demografi

Desa Pagongan secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang sangat dekat dengan perbatasan Kota Tegal memberikannya keuntungan aksesibilitas yang tinggi. Berdasarkan data pemerintah desa dan BPS, Desa Pagongan memiliki luas wilayah sekitar 77,4 hektare, yang sebagian besar merupakan lahan pemukiman dan industri, dengan sisa lahan pertanian yang relatif kecil.

Secara geografis, wilayah ini memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Debong Wetan

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Pepedan

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Dukuhturi

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kademangaran

Menurut data kependudukan terakhir, Desa Pagongan dihuni oleh sekitar 6.909 jiwa yang tersebar di 4 Rukun Warga (RW) dan 23 Rukun Tetangga (RT). Dengan luas wilayah yang relatif tidak besar, tingkat kepadatan penduduk di desa ini tergolong sangat tinggi, mencapai lebih dari 8.900 jiwa per kilometer persegi. Komposisi penduduknya didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun), yang menjadi motor penggerak utama sektor ekonomi, terutama di bidang industri pengolahan dan perdagangan.

Jantung Industri Shuttlecock Nasional

Identitas utama yang melekat pada Desa Pagongan ialah perannya sebagai pusat industri shuttlecock. Sejak puluhan tahun lalu, desa ini telah menjadi rumah bagi para perajin kok yang keterampilannya diwariskan secara turun-temurun. Industri ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar warga, tetapi juga telah mengangkat nama Pagongan di kancah nasional.

Puluhan unit usaha, mulai dari skala industri rumahan yang dikerjakan di teras-teras rumah hingga unit usaha berskala menengah dengan puluhan karyawan, tersebar di berbagai sudut desa. Mereka memproduksi berbagai merek shuttlecock yang telah dikenal oleh para pehobi dan atlet bulu tangkis di seluruh Indonesia. Keunggulan kok buatan Pagongan terletak pada kualitas bahan baku pilihan, terutama bulu angsa, serta ketelitian dalam proses perakitan yang menghasilkan shuttlecock dengan laju dan putaran yang stabil.

Keberadaan industri ini menciptakan efek ganda yang signifikan. Selain menyerap tenaga kerja langsung dari warga sekitar, industri ini juga menumbuhkan usaha-usaha pendukung seperti pemasok bahan baku gabus, benang, hingga jasa pengemasan dan distribusi. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata bagaimana sebuah potensi lokal dapat dikembangkan menjadi tulang punggung perekonomian desa yang tangguh.

Roda Perekonomian dan Potensi UMKM

Meskipun industri shuttlecock menjadi primadona, perekonomian Desa Pagongan tidak hanya bertumpu pada satu sektor. Letaknya yang dilintasi Jalan Raya Pagongan, salah satu akses vital dari dan menuju Kota Tegal, membuka lebar peluang di sektor perdagangan dan jasa. Di sepanjang jalan utama, berderet berbagai macam usaha, mulai dari toko kelontong, warung makan, bengkel, hingga penyedia jasa lainnya yang melayani kebutuhan warga lokal maupun para pelintas.

Data menunjukkan bahwa sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan menjadi penyumbang lapangan kerja terbesar kedua setelah industri pengolahan. Hal ini menandakan diversifikasi ekonomi yang sehat. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di luar shuttlecock juga terus berkembang, mencakup produksi makanan ringan khas Tegal, usaha konfeksi, dan berbagai layanan jasa lainnya. Dinamika ini menjadikan Pagongan sebagai desa yang tidak pernah sepi dari aktivitas ekonomi, dari pagi hingga malam hari.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pembangunan di Desa Pagongan digerakkan oleh Pemerintah Desa yang aktif, didukung oleh lembaga kemasyarakatan seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Berdasarkan informasi dari situs resmi desa, Pemerintah Desa Pagongan yang dipimpin oleh Kepala Desa Kurniawan, secara aktif merumuskan program kerja tahunan melalui Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). Fokus pembangunan tidak hanya pada infrastruktur fisik seperti perbaikan jalan lingkungan dan drainase, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat.

Program-program seperti pengembangan ketahanan pangan melalui budidaya melon premium di green house menjadi salah satu inovasi yang patut diapresiasi. Selain itu, keberadaan lembaga seperti Tim Penggerak PKK dan Karang Taruna turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan, mulai dari pelatihan keterampilan hingga pembinaan generasi muda. Sinergi antara pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam mengawal kemajuan desa.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Sebagai desa urban dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi, kehidupan sosial di Pagongan berjalan dinamis. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terasa kental dalam berbagai kegiatan komunal, meskipun mayoritas warganya berprofesi di sektor non-agraris. Kehidupan religius warga tercermin dari banyaknya masjid dan musala yang aktif menyelenggarakan kegiatan keagamaan.

Di samping itu, Desa Pagongan juga menyimpan potensi wisata religi, yakni keberadaan komplek Makam Syekh Datuk Kahfi yang kerap dikunjungi peziarah. Pemerintah desa bersama kelompok masyarakat berupaya untuk mengelola dan mempromosikan potensi ini sebagai bagian dari daya tarik desa. Keberadaan Perpustakaan Desa (Perpusdes) Tunas Cendekia juga menunjukkan adanya perhatian terhadap peningkatan literasi dan pengetahuan masyarakat.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Di tengah berbagai potensinya, Desa Pagongan menghadapi sejumlah tantangan khas wilayah urban. Tingginya kepadatan penduduk menuntut penataan ruang dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, terutama terkait sanitasi dan manajemen limbah industri rumahan. Regenerasi perajin shuttlecock juga menjadi isu penting untuk memastikan keberlanjutan industri ikonik ini di tengah arus modernisasi.

Namun prospek masa depan Desa Pagongan terlihat sangat cerah. Pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk shuttlecock dan UMKM lainnya dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan. Pengembangan "branding" Desa Pagongan sebagai "Kampung Shuttlecock" secara lebih masif dapat meningkatkan daya tarik wisata edukasi dan industri. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, serta didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik, Desa Pagongan tidak hanya akan bertahan sebagai pusat industri lokal, tetapi juga akan terus berkembang menjadi desa percontohan yang mandiri, maju, dan sejahtera.